Wednesday, September 27, 2006

Tendangan Pisang

Tendangan pisang,
tendangan yang sering dilakukan David Beckham ketika mengambil tendangan bebas, tendangan yang bisa bikin bola belok hingga mengecoh kiper.
Kenapa bola tersebut bisa berbelok??? Kalau kita cermati, pada tendangan pisang, sudah dipastikan bahwasannya bola tersebut bergerak sambil berputar. Inilah yang memnyebabkan bola tersebut berbelok.

Pada tahun 1852 seorang fisikawan, Gustav Magnus, pernah menelitinya secara komprehensif dengan ratusan kali ujicoba dan ratusan jenis posisi.

Menurut hukum Fisika, perilaku seperti itu akan menimbulkan aliran udara di sekitarnya. Menurut Fisikawan lainnya, Bernoulli, semakin cepat udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Sehingga menimbulkan selisih tekanan dengan aliran angin yang tidak jauh dari sana. Perbedaan ukuran ini, yang dikenal dengan sebutan efek Magnus, gilirannya menimbulkan gaya yang menekan bola untuk membelok.

Efek Magnus pada tendangan bebas David Beckham dan Roberto Carlos sering mengecoh kiper. Pasalnya, bola yang dilepaskan kedua pemain itu kerap berbelok secara horisontal di udara dan menyimpang dari lintasan yang seharusnya.

Untuk menggabungkan efek Magnus dengan lengkungan vertikal dibutuhkan kecakapan intuitif di samping perhitungan cepat. Tetapi ini saja tidak cukup tanpa latihan kontinyu.

Keahlian memadukan efek pelintir dan angkatan bola dengan tinggi yang pas tersebut dimiliki Beckham dan Carlos. Kabarnya kemampuan mereka dalam pelajaran Matematika di bangku sekolah di atas rata-rata.

Efek magnus dikatakan maksimum bila sumbu putar bola tegak lurus dengan arah aliran udara. Efek ini mengecil ketika arah sumbu putar ini semakin mendekati arah aliran udara. Malah menjadi nol ketika arah sumbu putar ini sejajar dengan arah aliran udara.

Nah, pada tendangan bebas, bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km/jam dan berotasi dengan 10 putaran per detik, bisa menyimpang lebih dari 4 meter. Ini cukup membuat penjaga gawang kebingungan.

Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat penjaga gawang, juga pemain dan penonton, terperanjat. Mungkin karena terjebak pola pikir kultural, mereka tidak menyangka demikian.

Fisikawan Peter Bearman mengatakan, efek magnus akan mengecil bila kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Untuk memperbesarnya, harus membuat bola berputar lebih cepat.

Pada salah satu pertandingan, David Beckham menendang bola dengan sisi sepatunya, bergerak sambil berotasi sangat cepat. Kemudian bola melambung. Akhirnya membelok akibat adanya efek magnus.

Seperti diketahui gesekan bola dengan udara akan memperlambat kecepatannya. Sedangkan ini bisa menyebabkan efek magnus semakin besar. Akibatnya bola melengkung lebih tajam, sehingga nyelonong masuk gawang lawan. Mungkin karena mekanisme fisiknya belum menjadi pengetahuan umum, sehingga banyak orang di stadion ketika itu yang terperanjat.

Menurut para fisikawan yang doyan sepakbola, masih banyak yang bisa direncanakan terhadap bola yang bergerak sambil berputar. Misalkan, bagaimana menyundul, mengoperkan, membalikkan, sampai menangkisnya. Sebagian pelatih mengerti soal ini, termasuk bagaimana posisi tim ideal saat menghadapi bola seperti itu.

Malah berdasarkan perhitungan di atas kertas bisa diciptakan gol bunuh diri yang dilakukan lawan hanya dengan memanfaatkan bola yang bergerak sambil berputar.
Apa yang dilakukan Beckham dan Carlos hanyalah satu dari sekian option mekanika..

No comments: